CATATAN SORE : Membangun Citra "Barang Dagangan " Yang Baru
Pernah satu ketika saya merasa sangat aneh melihat pedagang mie tek tek di jalan kiaracondong yang begitu banyak pelangga nya, padahal kalo dilihat dari tampilan pedagang dan fasilitas dagangannya sekilas tidak ada yang istimewa, tapi pelanggan nya begitu berjubel bahkan saya yang waktu itu penasaran coba membeli mie tek tek tersebut hampir 2,5 jam untuk mendapatkan nya, wew banget dah....
Pernah satu ketika,
ada tukang mie tek tek serupa yang coba berdagang dekat mie tek tek yang rame
tadi, mungkin si tukang mie tek –tek yang kedua ini memiliki jalan pikiran
bahwa dia menunggu rebound pelanggan yg merasa bete harus menunggu lama mie
tek-tek nya dibuatin, dan kebetean itu bisa membuat pelanggan itu pindah ke
dagangannya. Tapi ia salah perhitungan, pelanggan tetap setia menunggu mie
tek-tek di penjual yang pertama, dan malah menjadi pemandangan yang
menggetirkan terjadi karena disana tampak terlihat ada dua tukang mie tek-tek
yang satu penjual nya ngelamun sambil mainin hape dan yang satu sibuk melayani
pembeli yang berjubel.
Kondisi diatas sering kita jumpai didunia perdagangan, mari
kita bedah mengapa kondisi itu bisa terjadi dan bagaimana membuat usaha kita
bisa seperti tukang mie tek-tek yang rame tadi.
Menjadikan produk yang kita ciptakan disukai oleh pasar
bukan lah perkara yang gampang. Jangan pernah menganggap perkara itu sederhana,
jangan terlalu banyak menonton atau membaca artikel-artikel yang dibuat oleh
motivator yang tidak bertanggung jawab. Kita harus meyakini, bahwa hidup dan
bertahan didunia itu adalah sulit, maka dengan keyakinan seperti itu anda akan
menjadi orang yang disiplin dan keras pada diri anda sendiri. Ingat pepatah
bijak yang mengatakan “ Keras lah pada diri anda, maka kehidupan dunia akan
melunak kepada anda, tapi lunak pada diri anda maka siap-siap anda akan
dihancurkan oleh dunia.”
Saya tidak akan berpanjang lebar lagi dalam memberikan tips
dan triks jitu untuk membuat produk kita dicintai oleh pelanggan.
1.
Luruskan niat kita dalam berusaha, ingat visi
misi kita diciptakan. Kita diciptakan bukan untuk menumpuk harta, bukan untuk
menyenangkan orang, bukan untuk bersenang-senang. Kita diciptakan oleh Allah
SWT untuk beribadah, maka niatkan usaha kita ini sebagai sarana dalam rangka
beribadah kepada Allah SWT. Misalkan berdoalah kepada Allah SWT agar usaha kita
lancar dan memiliki keuntungan yang banyak, agar dengan keuntungan itu kita
juga bisa membantu orang-orang yang kurang beruntung dalam hal ekomomi.
2.
Jangan pernah memasarkan produk yang belum
teruji kepada pelanggan, produk yang sudah dipasarkan harus lah teruji dengan
baik dan tepat.
3.
Berikan promo yang bagus saat pertama kali anda
membuka tempat dagangan anda, misalkan anda membayar sekitar 100 orang sebagai
pembeli bayaran, sehingga seolah-olah tempat anda laku keras, itu akan
mempengaruhi psicolohgy orang yang
melihat sehingga merasa penasaran dan ingin juga membeli.
4.
Bikin iklan yang Fantastis tapi bisa anda
jangkau harganya, misalkan anda akan berjualan baso, saat buka pertama kali
anda bikin baligho yang besar dan tulis dibaligho itu “ BASO MAKMUR” BASO YANG
TIDAK ADA DIMANAPUN KECUALI DITEMPAT INI, HARGA PER PORSI RP. 15.000.000,00
BISA DIANGSUR 3 BULAN. Iklan seperti itu akan memancing pembeli, karena mereka
merasa penasaran kok sampai ada baso yang harganya 15jt.
5.
Dan yang paling terakhir, jika anda menggunakan
pegawai di tempat anda berusaha perlakukan lah mereka dengan manusiawi terutama
dalam hal salary-nya. Ingat pepatah
bijak mengatakan, “kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada kepuasaan
pelanggan, dan kepuasan pelanggan hanya akan tercapai jika karyawan ditempat
anda telah berhasil dibahagiakan”
Itu mungkin sekilas tentang Tips dan triks dalam melejitkan
usaha yang baru dirintis. Kita akan sambung lagi di tulisan-tulisan saya yang
selanjutnya.
Salam Sejahtera sampai ke Surga
Husna Efsana, SE
-
Praktisi Pajak
-
Ketua Komunitas Mesjid Berdaya
-
Pembina Lembaga Survey Lingkar Nagrek Indonesia
-
Peneliti Ekonomi Syariah
-
100 Tokoh Muda paling berpengaruh di Asia
tenggara Versi Majalah PIKIREUN UMAT (Belum terbit)
Komentar
Posting Komentar